Jujur saja—banyak orang resign bukan karena beban kerja, tapi karena bos yang ngotot hidup di zaman mesin ketik. Di era kerja hybrid, teknologi AI, dan komunikasi secepat kilat, masih ada saja manajer yang alergi perubahan. Suka ngatur, anti kritik, dan hobi bilang “dulu juga bisa, kenapa sekarang ribet?” Kalau kamu pernah merasa ide bagusmu ditolak hanya karena “belum pernah dilakukan sebelumnya”, kamu tidak sendirian.
Raja Ampat, kawasan konservasi laut dunia di Papua Barat, kini berada di persimpangan antara keuntungan ekonomi dari tambang nikel dan ancaman kerusakan ekosistemnya. Pemerintah disebut menerima pendapatan sekitar Rp 534,93 miliar per tahun dari pajak dan non-pajak tambang nikel yang dikelola di pulau-pulau seperti Gag, Kawe, dan Manuran. Namun, pendapatan ini bertolak belakang dengan potensi kerugian jangka panjang yang jauh lebih besar.
Jika ada satu negara yang berhasil mengubah hidupku lewat layar kaca, itu adalah Korea Selatan. Semuanya bermula di sebuah sore yang biasa saja saat aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA, ketika pertama kali menonton Boys Over Flowers. Adegan-adegan di sekolah megah, jalanan Seoul yang ramai, dan kehidupan urban yang glamor langsung membuatku terpukau. Sejak saat itu, drama-drama Korea seperti The Heirs, Descendants of the Sun, hingga Crash Landing On You tak hanya menjadi teman setia masa remajaku, tetapi juga jendela yang membuka pandanganku tentang keindahan negeri ginseng ini.
Dari sekian banyak negara di dunia, Jepang selalu menempati posisi teratas dalam daftar destinasi impianku. Ketertarikan ini tidak muncul begitu saja—sejak kecil, aku sudah terpesona oleh film-film Studio Ghibli seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro yang menggambarkan keindahan alam Jepang dengan magis. Kemudian, dorongan untuk benar-benar mengunjunginya semakin kuat setelah menonton berbagai film live-action Jepang serta konten-konten inspiratif Jerome Polin yang sedang menempuh pendidikan di sana. Negeri Sakura ini seolah memiliki segalanya: alam yang memukau, teknologi canggih, budaya disiplin yang mengagumkan, kuliner lezat, serta kota-kota bersih nan tertata. Tidak berlebihan jika Jepang disebut sebagai surga traveler!
Bagaimana Berhadapan dengan Manager yang Kolot dan Kaku? Jujur saja—banyak orang resign bukan karena beban kerja, tapi karena bos yang ngo...
